RSS

Kebo's Family

Ah, suasana sore hari memang tidak pernah berbohong untuk dinikmati.
Indah sekali melihat matahari yang sudah hampir tenggelam meninggalkan bumi untuk kembali lagi untuk bercahaya esok pagi. 
Sore itu, aku duduk santai di jalan setapak dekat sungai Bancaran, namun lebih tinggi dari permukaan air. Sambil menikmati sore itu, ku rangkai waktu untuk membaca sebuah cerita fiksi yang telah dibuat oleh saudariku, Judunya adalah ....

Kebo's family –
"Aaah" teriakan silvi mengejutkan kami bertiga. Silvia yang berteriak dari ambang pintu itu terdiam sejenak dan mulai menangis.
"Hus... apa-apaan sih sil? Pagi-pagi udah sedih aja. Sini gabung " pintaku
"Biarin lah nab, paleng juga tadi ditinggal Man Dol" etika bicara sesuka mulutnya. Silvi memang telat, tidak seperti biasanya. Padahal dia di nobatkan sebagai siswi paling rajin datang ke sekolah di kelas ini. Dan Man Dol itu supir langganannya.
"Apa sih mbak etika nih!" Jawab silvi ketus
"Ini momen langka!" Fa berteriak tak kalah kerasnya seperti Silvi
"Ok tanggal 7 november 2013 Silvia a.k.a Bontot telat untuk pertama kalinya " lanjutnya di ikuti jari yang bergerak di layar ponselnya.
Ya ampun.. ada apa dengan saudara-saudaraku ini? Kenapa aku bisa kuat berteman dengan mereka?
"Sudah..sudah.." aku berusaha memberhentikan kekacauan yang terjadi di sini "Mbaak" Silvi mulai merengek sambil menarik seragam Etika dengan pelan.
"Hm?" Jawab Etika masa bodoh. Diantara kami, Etikalah yang paling tidak peduli urusan orang -kecuali menyangkut dirinya- dan masa bodoh dengan lingkungannya.
"Aku ikut lomba hijab di Bangkalan" katanya dengan suara yang sangat pelan dan nyaris tidak terdengar.
"Oh" jawab etika dengan ketus
"Oh ntar hari minggu itu yah?" Kata fa tak mau kalah tapi tetap dengan jari yang sibuk di atas layar ponsel
"Hm yang di Alun-alun itu ya" aku juga tak ingin kalah. Lomba hijab? Aku ingin ikut ajang seperti itu tapi sayang itu terlalu Dpertontonkan ke publik. Dan ternyata Silvi yang ikut serta. Hah?
"Apa? Lomba Hijab? Kamu ikut lomba Hijab?" Kami bertiga terkejut. Bodohnya kami baru sadar. Etika yang sibuk dengan sosmednya langsung melempar ponsel begitu juga Fa. Dan aku,buku yang sedari tadi aku baca kini sudah tergeletak di lantai.
"Sil kamu gila ya?" Semburan Etika untuk Silvi sangat panas.
"Kok kamu berubah jadi cewe seh Sil?" Aah ucapan Fa tak masuk akal
"Aku nggak tau mbaak " Silvi mulai menangis lagi.
"Kok bisa sih Sil? Kamu kesambet apa?" Yang aku tau Silvi sangat menjauhi ajang seperti itu, menggunakan make up pun tidak pernah.
"Makanya itu,aku minta tolong mbak-mbakku semua. Aku sudah terlanjur daftar ini. Eman kalo nggak ikut"
"Yaudah ganti aku aja " Etika mulai.
"Nggak bisa. Nggak bisa di gantikan dan gak bisa di batalkan. Nanti aku di suruh denda." "Terus kamu tetep bakal ikut?" Fa mulai bicara.
Yang lain mulai sibuk seperti aktifitas sebelumnya.
"Aku mau minta tolong"kata Silvi lagi dengan suara yang sama pelan saat dia mengatakan kalau dia ikut ajang model tersebut.
"Please, Dandani aku "
"Gitu yah. Oke aku bisa " Suaraku sedikit melengking.
Hari ini Lombanya di mulai. Mereka bertiga sudah ada di rumahku. Ini saatnya mendandani Silvi.
"Mbak jangan tebel-tebel yah" kata Silvi setelah aku memgolesi alas bedak di wajahnya. Oh iya make up yang aku gunakan adalah milik Fa. Sebenarnya gadis itu juga tak suka berdandan tapi alat make upnya lengkap.
"Mbak jangan menor ya" ya ampun, ya ampun silvi ini cerewet sekali. "Iyaa Bontot" jawabku malas dia hanya nyengir kuda. Fa sibuk memilih pakaian di lemariku sedangkan Etika sibuk makan kue yang aku sediakan. Apa-apaan dia ini.
"Nab,baju ini menurutmu gimana?" Fa menenteng baju gamisku yang berwarna hijau toska. Aku sangat menyukainya. Tentu ku jawab.
"Tidak bagus!" "Menurutku ini kalem" katanya
"Kalo nggak salah ada gamis warna dongker Fa,bagus itu aja" yang dongker memang bagus. Tapi tak sebagus yang toska. Kenapa aku mengatakan jelek. Karena aku tidak ingin siapaun menggunakannya sekalipun teman-temanku sendiri. Aku yakin mereka mengerti.
"Fa yang toska aja, bagus kok" dengan mulut yang penuh kue Etika mencoba memberi pendapat tanpa diminta.
"Menurutku memang gitu Et"
"Yaudah Silvi pake itu aja"
"Nggak jangan!" Aku menolak dengan sedikit berteriak.
"Kenapa? Nggak boleh? Ini baju kesayangan yah?" Etika mulai banyak tanya dan pertanyaannya ranjau
 "Enggak bukan gitu" aku mengelak dengan suara berusaha tidak gemetar. "Yasudahlah terserah"
"Aah ini bagus" Faa agak berteriak. Ia menjinjing gamis berwarna peach. Gamis lamaku yang sudah jarang ku pakai.
"Ya ya itu aja" Silvi histeris. Setelah semuanya beres. Kita berselfi ria. Aah Silvi cantik sekali. Aku memang nggak bisa ikut ajang itu tapi lewat Silvi aku harus ikut ambil andil. Dan pada acaranya,banyak peserta yang tidak kalah cantiknya tapi tetap Silvi nomer satu. Sampai penghujung acara di umumkan pemenangnya.
"Juara tiga... Annisa"
"Juara dua... Dewi"
"Juara satu.. selamat untuk Sepia Qothrunnada" Ah.. ternyata Sepia. Kami sudah menegang dan ternyata bukan Silvia. Kenapa harus sama sih.
"Maaf maksud kami Silvia" Apaaaaaaaa? Alhamdulillah.. yeey Sil kamu menang. Aku berhasil. Kita berhasil.
"Aaaaaaaaaaah" sontak kita berempat histeris. Selamat Silvia. Selamat untuk kita semua.
"Mbakku semua,terima kasih ya " ooh Silvi memeluk kami.
"Kalian tau,sebenarnya aku taruhan dengan temanku yang namanya Dewi. Sang juara 2"
"Sil, kau apa-apaan?" Etika menyembur Silvi.
"Jangan berpikir yang aneh-aneh ya. Dia meremehkanku. Tapi yang buat kesepakatan dia dan temanku"

"Sudah yang penting Silvi berhasil. Kebo berhasil" Fa benar. Kebo berhasil. Satu dari sebagian cerita kekompakan kami.

Malam Ini yang Terakhir!

Subhanallah yah hari ini. Syukur Alhamdulillah juga UAS sudah berakhir bersamaan dengan hal itu, ngeposting di blog harus nyampek 50 malam ini juga. Batas waktu sampek pukul 00.00 WIBEmang salah juga dari awal, kenapa nggak sambil ngepost sih. Maafkan saya Bapak, ini juga bisa dijadikan pelajaran buat saya untuk menggunakan waktu sebaik mungkin.

Sempet kebingungan nih dengar hari ini ngposting yang terakhir. Dan ini juga bukan dialami oleh aku seorang, tapi seluruh kelas. Beruntung juga wifi tadi di sekolah nggak trouble awalnya. Tapi temen-temen lebih memilih ke warnet dan aku lebih memilih untuk melanjutkan posting di rumah. Alhamdulillah, di rumah sudah ada wifi, jadinya lebih gampang untuk mengakses.

Pulang sekolah karena naek sepedah, jadinya langsung drop out kelelahan dari MAN ke Bancaran, so tidur dulu deh... Rencana mau lanjut ngeposting ntar sudahnya Maghrib bareng Anggun temen sekelasku yang paling imut. Serius. Dan ternyata, Anggun memang bener-bener dateng ke rumah. Jadinya bisa ngpost dan sharing bareng apa yang mau di posting.

Untuk menuju 50, ternyata masih banyak yang belum ke post. Salah satunya tentang pengalaman pribadi ini. Asal tahu saja, dari dulu sampek sekarang yang namanya buat cerita itu ya... paling nggak deh buatku. Masih mending buat puisi saja lah... Sumpah! Beneran dan Serius deh! Tapi, nggak papa sih. Ini kan juga termasuk Ilmu. Sekali lagi terimakasih Bapak... J

Alhamdulillah, Ini adalah postingan yang terakhir untuk malam ini. Sangat bersyukur ada orang yang sudah bantuin ngasik ide buat apa yang harus di posting. Jujur nih, aku nggak pandai banget ngerangkai kata-kata yang bagus. Terkadang ngga rasional banget buat dibaca. And then, ini semua masih proses. So, Tunggu dipostingan selanjutnya yah...! Sankyu Minna-san... 

Postingan seperti ini juga termasuk sebuah pengalaman loh... Kejadian yang terjadi sedetik yang lalu sudah bisa dikatakan masa lalu. Dan Pengalaman, diambil dari masa lalu, bukan? 
With Anggun *(^^)*

English Camp

"English Camp" Seperti namanya... Sehari satu malam yang dikerjain hanyalah hal yang berbau Bahasa Inggris.

Camp yang diadakan saat itu adalah English Camp, Pendalaman tentang Bahasa Inggris dan sekaligus pengenalan siswa baru kepada kakak kelas juga mungkin ya... Seru abis nih, Camp pertama. Setidaknya, itu adalah hal yang ku rasakan saat itu.

Setelah pembukaan bersama, para panitianya memakai seragam batik. Termasuk kakak kelas. Cinta Indonesia nih ceritanya meskipun dalam proses English Camp. Dilanjutkan dengan Sholat Ashar dan Maghrib secara berjema’ah. Rasanya, kebersamaan di sini kentel banget. Meski belum akrab satu sama lain kala itu.

Makan malam telah tiba dan Makan bersama pun terjadi. Selanjutnya adalah pemberian materi oleh Guru-guru yang sudah pada senior. Keren tau nggak!? Banyak dapat ilmu yang belum diketahui di sini. Main game bareng, sampe ada relaksasinya lho... Setelah terbangun dari relaksasi tersebut, ngantuk pun juga jadi ilang. Padahal sebelumnya, mata sudah nggak bisa melek. Maunya nutuo terus. Alhasil, susah banget tidurnya. Padahal setelah itu akan ada penjelajahan malam. Oh God, malam itu, untuk kedua kalinya, aku nggak tidur seharian.

Relaksasi
Penjelajahan dimulai, pemberhentian di tiap post dan pemberian soal untuk dikerjakan. Tak lupa juga, kakak kelas yang usil dengan sengaja menakut-nakuti dengan berkostum layaknya hantu. Sempet takut sih, karena adanya sebuah sugesti. Dan Alhamdulillah, penjelajahan malam berjalan dengan sukses dan tidak berlangsung lama. Siap-siap Sholat Shubuh dan paginya main game lagi nih bareng guru Matematika, padahal ini masih English Camp lho... Seru banget gamenya nih. Membuat semua anggota badan bergerak.
Game
Pemberian materi selanjutnya, kawan-kawan termasuk aku sudah pada letoy nih. Sampek ada yang tertidur gara-gara semalem begadang. Yah ... mau bagaimana lagi. Kantuk tak bisa terbendung. Dan akhirnya penutupan dan pulang. Sip banget dah, acara kayak gituan, meskipun lelah banget.

Pemberian Materi Pertama
Sir Wahed dan Kaka-kakak Kelas
Pemberian Materi Terakhir

Our Fist Jacket (D'Ace)

Dari awal masuk kelas X itu, biasanya ada suatu hal yang bisa dibuat dan dipakek bareng-bareng, Entah itu jaket, jas, sweater, kerudung, dll.akhirnya, kamu sekelas nentuin untuk mesen jaket bareng-bareng.  Kebetulan juga Mr. Ivan guru les bahasa Inggris punya kenalan tempat pembuatan jaketnya. 

Nggak mudah nyatuin pendapat dari 20 orag secara langsung dan bersamaan. Apalagi masih bari-baru saling kenal. Pasti percekcokan dan rasa tidak suka terhadap satu sama lain akan ada. Nentuin desain buat jaketnya aja masih banyak perdebatan. Biasalah... masih belum bisa nyatuin pendapat. Untungnya, setelah wali kelas ikut campur, akhirnya terselesaikan juga. 

Biasalah logo kelas dipasang di bagian belakang ataupun sisi depan. "D'Ace" Keren yah, yang pemikirannya berawal dari kata Acceleration, Acce menjadi "Ace" yang artinya sang juara ataupun sang pemenang (Azzek). Penulisan awalnya sih bukan D'Ace, tapi The Ace. Agar menjadi lebih keren sedikit lah, jadinya D'Ace dengan effet font Stoney Billy. Berharap, hasilnya akan bagus. Sesuai dengan harapan.

Nggak lama juga sih, nunggu jaketnya selesai. Cuma seminggu, 20 jaket sudah selesai. Berhubung pas waktu itu, mepet mau berangkat ke Pacet yang jaketnya harusnya couplean sekelas. Mungkin akhirnya diceprtin kali ya... Entahlah memang cepet atau nggak. Tapi berdasarkan pengalaman, mesen jaket itu ngga sesebentar ini. Dan ini yang tercepat. Jeng-jeng... Hitem campur Kuning deh warnanya...


Perbedaan pendapat dan percekcokan saat itu sudah tak lagi jadi masalah sekarang, Kebersamaan kami semakin erat. Bukan karena jaket ini kami menjadi erat. Tapi, karena peristiwa itu dapet pelajaran bahwa menghargai pendapat orang lain dan menerima keputusan bersama dengan lapang dada itu penting. Semoga akan selalu bersama D'Ace meski hanya dua tahun ini. Kenangan yang sudah terjadi sampai saat ini memang tidaklah banyak. Lov U All!! (^3^)






Mekong Bareng Kawan-Kawan-

Hunting makanan? Pakaian? Tas? Make Up? Apa cuma sekedar Traveling dan foto-foto?
Aku sih, lebih milih hunting makanan. Harga terjangkau,dapet kenyang. Kebetulan juga nih, temen-temen di kelas juga suka makan-makan. Jadinya satu pikiran deh. Mungkin suatu saat bisa wisata kulinet bareng-bareng, Banyak tempat seperti itu yang bisa dikunjungi di daerah Bangkalan. 

Yang pertama itu Mie Kiran yang terletak di Jl. KH. Moch. Kholil gang V no. 40 A
Awal ke sini sih, denger dari temen-temen. Pas hari H nya, nggak ada rencana sama sekali. Pulang dari Toko Stationary, karena lapar jadinya nekat pergi ke Mie Kiran. Karena masih awal, sempat tersesat. Karena masih pada nggak tahu lokasi pastinya dimana. Akhirnya, tiba juga di tempat. Langsung mesen deh... 
Banyak varian menunya, ada : Mie Ayam, Cuimie, Mie Pangsit, Mie APAH, Mie Lada Hitam. 


Yang kedua kami langsung capsus ke Popeye, tempat yang lagi ngetrend di Bangkalan waktu itu. Tempatnya nggak pernah sepi nih. Selalu banyak pengunjungnya. Mulai dari anak SD sampek yang sudah jadi PNS ada. Tempat ini dibuka jam 11 pagi... Bisa langsung di coba nih guys yang belum tahu. Banyak varian menunya juga nih guys... tempatnya juga enak kok buat nongkrong bareng temen-temen.


Dan yang ketiga adalah One Cup uang terletak di Jl. Kartini no. 12. Karena liburan yang disebabkan oleh UNAS SMP dan sekolah dipakai, jadinya sudah ada planning mau makan-makan nih. Sekitar jam 08.00 sudah sampai di tempat. Karena pengen tahu seperti apa ramen yang ada di Bangkalan, apa persis seperti jenis ramen yang ada di Jepang and the fact, lumayan lah... Agak mirip.


So, That’s my Experience pas waktu [ergi makan bareng kawan-kawan D’Ace. Emang sih, jalan-jalannya nggak ke tempat yang wah, namun kenangan dan kebersamaan itulah yang penting, bener nggak?



Makanan Khas Bangkalan

1. Topak Ladhe Bangkalan
5 Makanan Khas Bangkalan Yang Terkenal
Makanan ini biasanya disajikan saat hari besar seperti hari raya ketupat, makanan ini kuahnya dari bumbu kelapa parut dan rempah-rempah yang digiling dan lauknya dari daging sapi dengan potongan telor ayam. disajikan dengan ketupat, ditambah sayur markisa atau kacang panjang yang drebus. dengan sedikit bawang goreng dan cabai.

2. Tajin sobih Bangkalan
5 Makanan Khas Bangkalan Yang Terkenal
Tajin sobih ini merupakan jajanan khas mirip dengan bubur, tapi spesial banget. kita bisa menikmani beraneka ragam jenis bubur, ada yang merah-merah, ada yang coklat-coklat, dan ada yang putih-putih. jajanan ini dinamakan Tajin Sobih karena yang jualan kebanyakan berasal dari Desa Sobih, di dekat Bangkalan.

3. Nasi Serpang Bangkalan
5 Makanan Khas Bangkalan Yang Terkenal
Nasi serpang di masak dengan bumbu rempah-rempah khas madura. Nasi Serpang ini adalah masakan paduan dari bahan paduan bahan dari daratan juga lautan. Dari ikan laut sampai dengan daging hewan daratan. racikan smuan itu di antranya Nasi, Pepes ikan tongkol, Kerang dimasak sambal goreng, Soun bumbu kecap, Telor asin masir, Sambal terasi, Krupuk rambak bumbu rujak, Dendeng daging sapi Madura, Kripik paru dan Rempeyek ikan teri dan kacang,

4. Sate Madura
5 Makanan Khas Bangkalan Yang Terkenal
Sate ini biasanya terbuat dari ayam atau kambing. Bumbunya adalah campuran kacang yang ditumbuk halus petis dan sedikit bawang merah. Sate Bumbu sendiri, sepintas tidak jauh berbeda dengan sate-sate lain yang biasanya ada di daerah lain. Namun setiap daerah pasti punya khasnya masing-masing, Sate ayam dan yang lain langsung dipanggang atau hanya dibumbuin kecap untuk sate bumbu, sebelum dibakar daging sapi yang sudah ditusuk, dilumuri atau diolesi oleh bumbu yang terbuat dari rempah dan palawija khusus.

5. Kaldu Kokot
5 Makanan Khas Bangkalan Yang Terkenal
Makanan khas ini merupakan makanan sejenis sop dengan bahan utama kacang hijau yang di masak dengan direbus di tambahkan berbagai macam bumbu rempah-rempah khas jawa seperti bawang merah, bawang putih, jahe, pala, dan daun bawang. Makanan ini kuahnya agak kental dengan tambahan potongan kikil kaki sapi, yang suka tulang juga ada yang menyajikannya dengan tulang kaki sapi, kemudian ditambah dengan bumbu dari ulegan kacang dan petis.

Gua Payudan


Kabupaten Sumenep yamg merupakan Kabupaten paling timur Pulau Madura ini banyak memiliki objek wisata yang sangat bagus, selain hamparan Pantainya yang indah, juga Pulau Gili Iyang dan Pulau Gili Labak yang menjadi surga wisata di Kabupaten Sumenep ini. Kita juga dapat mengunjungi situs wisata budayanya, yaitu salah satunya “Gua Payudan” yang berada di gunung Payudan, desa Daleman, Guluk-guluk, Sumenep atau kurang lebih sekitar 30 Km ke arah barat dari Kota Sumenep.

Gua ini banyak memiliki arti penting bagi masyarakat Madura khususnya Sumenep, karena keterkaitannya dengan sejarah Raja-raja Sumenep pada Abad ke 14 – 17. Karena Gua Payudan ini dulunya digunakan sebagai tempat bertapa/bersemedi sebagian Raja-raja Sumenep, yang diantaranya Potre Koneng yang merupakan putri dari Pangeran Siccadiningrat II, Pangeran Jokotole, Pangeran Jimat, Ke’ Lesap dan masih banyak lagi Raja-raja yang bersemedi di Gua Payudan ini.

Sampai saat ini pun masih ada orang yang bersemedi di Gua Payudan ini, dan itu bukan hanya warga sekitar namun juga ada orang luar yang sengaja bertapa di Gua Payudan ini, dan kabarnya konon ada yang bertapa sampai setahun. Wow lama sekali itu, tapi untuk tujuan apa ya bersemedi selama itu…? Entahlah tiap orang memiliki motif dan tujuan yang berbeda.

Letaknya yang berada di atas Pegunungan Payudan ini membuat tempat wisaya yang satu ini memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung ke Gua Payudan ini, pasalnya selain mengunjungi Gua Payudan, wisatawan juga dapat menikmati pemandangan sekitar Gunung Payudan yang indah menawan. Kalau boleh dibilang sih “Sambil menyelam minum air”, sambil berwisata ke Gua juga menikmati keindahan pemandangan Gunung Payudan dan mengabagikannya dalam jebretan foto kita.

Untuk mengunjungi tempat wisata ini tidaklah terlalu sulit, Dari Sumenep bisa naik angkutan umum menuju Gandeng, lalu naik angkot jurusan Batuampar dan berhanti di pertigaan Desa Payudan, Daleman. Sedang dari Pamekasan bisa Menggunakan Angkot dari Pamekasan sampai Pasar Pakong, kemudian bisa naik angkot lagi atau bisa menggunakan ojek sampai ke pertigaan Payudan, Daleman.

Dari pertigaan Desa Daleman, kita jalan kaki sejauh 2KM untuk mencapai Gua Payudan, dulu kita bisa menggunakan jasa andong untuk mencapai Gua tersebut, namun sekarang sudah tidak ada lagi, jadi kota harus jalan kaki. Itung-itung olah raga juga.

Gua Payudan ini merupakan onjek wisata yang memiliki tingkat pengunjung yang banyak, dan berpotensi untuk dijadikan salah satu tempat wisata Unggulan di Kabupaten Sumenep,namun sayangnya penangan dan pengembangan dari objek wisata ini masih kurang. Salah satunya pada tangga naik untuk menuju ke halaman Gua sangat licin dan curam, serta di bagian pinggir tangga masih belum ada pagar yang dapat mengurangi resiko kecelakaan pengunjung yang mengunjungi Gua Payudan.

Tari Peccot


Tari pecut merupakan tarian serupa remoh yang biasa dimainkan oleh remaja putra dan putri dengan gerakan yang syarat dan mengandung filosofi tersendiri. Filosofi yang terkadung dalam tarian pecut ini bahwa tarian ini menggambarkan proses perjalanan manusia yang mana kita nantinya akan mengalami kegagalan maupun kesuksesan dalam hidup ini. Menggambaarkan karakter pribadi seseorang dalam menentukan kebijakannya dalam hidup ini.

Gerakan tarian ini sangatlah padu, artinya gerakan yang satu mendukung terhadap gerakan lainnya. Gerkan tarian ini tidak menunjukkan arti seni yang khusus, melainkan menunjukkan pencapaian sesorang bagi kehidupannya. Berikut gerakan yang harus ada dalam tari pecut ini :
1.      Gerak Tabur Bunga mempunyai makna menyambut tamu istimewa.
2.     Gerakan saat Doa mempunyai makna bahwa setiap sesuatu harus di awali degan doa kepada Tuhan sebagai cerminan masyarakat yang agamis.
3.     Tongghul Pecut maknanya orang Madura yang teguh pendirian.
4.     Gerak Onclang mempunyai makna setiap manusia yang saling membutuhkan, tolong menolong dan menghargai sesama sebagai ciri makhluk sosial.
5.     Gerak Tabangan mempunyai makna menggambarkan kesiapan manusia dalam menghadapi tantangan hidup.
6.    Gerak Mokol Sape mempunyai makna keharmonisan atau keselarasan dalam kehidupan dengan menjaga hubungan baik antara manusia, alam, dan Sang Pencipta.
7.     Gerak Kemenangan bermakna sebagai rasa ungkapan kebahagiaan dan rasa syukur kepada Tuhan

Selain aturan gerakan tarian yang harus ada, ternyata busana yang dikenakanpun ada syaratnya yang harus dilengkapi karena setiap busana yang digunakan menampilkan karakter dari setiap tarian yang ditampilkan. Dalam pertunjukan tari pecut penari putra tidak di make up sedangkan penari putri menggunakan tata rias yang sudah ada seperti sekarang. Iringan musik pada tari pecut biasanya menggunakan tabuhan thuk-thuk dan musik saronen khas Madura.

Tari Topeng Getthak


Tari Topeng Gethak merupakan salah satu tari tradisi kerakyatan yang menjadi bagian dari seni pertunjukan Ludruk Sandur di wilayah Kabupaten Pamekasan - Pulau Madura - Propinsi Jawa Timur - Indonesia.
Pada mulanya tari topeng Gethak tidak dapat dipisahkan dari pertunjukan Ludruk Sandur atau kesenian Sandur.

Kesenian Sandhur merupakan jenis kesenian rakyat yang sangat digemari di Pamekasan Madura, khususnya dikalangan masyarakat pedesaan.  Semua pelosok daerah di Pamekasan mengenal kesenian Sandhur ini menjadikan salah satu jenis hiburan yang memasyarakat dan spesifik,  hal ini dapat dibuktikan dari keberadaan pertunjukan seni Sandhur pada setiap ada pesta perkawinan, khitanan ataupun hajatan lainnya.

Dalam pertunjukan Kesenian Sandhur, terdiri dari 4 macam sajian kesenian yang  membentuk satu repertoar penyajian  yaitu Pajuan (andhongan), Tarian Rondhing, Tari Topeng Klonoan/Getak, dan  Cerita semalam suntuk. Tari Topeng Getak merupakan salah satu tarian pembuka dalam suatu sajian Kesenian Sandhur.

Tari Topeng Getak awalnya bernama Tari Klonoan. Tarian ini menggambarkan tokoh Prabu Bolodewo dalam lakon Topeng Dhalang Madura yang ditiru oleh masyarakat awam. Topeng Dhalang Madura  saat itu dimainkan dan ditonton  hanya dilingkungan keraton atau kaum bangsawan. Jarang sekali atau hampir tidak mungkin ada kesempatan bagi masyarakat awam untuk menyaksikan penampilan Topeng Dhalang tersebut.

Tokoh Prabu Bolodewo dalam Topeng Dhalang bagi masyarakat merupakan tokoh yang amat sangat dibanggakan. Rasa bangga tersebut diungkapkan melalui ekspresi gerak yang tersusun menjadi tarian. Kata klonoan berasal dari kata kelana atau berkelana, yang bermakna Bolodewo berkelana. Tari Klonoan ini juga sebagai isyarat pembuka sajian Kesenian Sandhur.

Dalam perjalanannya, Tari Klonoan ini berubah nama menjadi Tari Topeng Getak. Perubahan nama ini terjadi sejak Tahun 1980, ketika  Parso Adiyanto masih menjadi mahasiswa Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta (STKW) Surabaya jurusan Seni Tari. Pada saat tugas akhir, ia melakukan penelitian kesenian tradisi yang hidup di wilayahnya,.

Dari hasil penelitian diperoleh petunjuk bahwa Tari Klonoan tersebut  gerak-geraknya dan peralihan tiap gerak selalu tergantung pada bunyi kendang yang berbunyi “Ge” dan “Tak”. Bunyi kendang itulah yang mengilhami penciptaan nama Topeng Getak saat itu. Sampai sekarang nama Klonoan tidak lagi digunakan dan berubah menjadi Topeng Getak.

Tari Topeng Getak dalam perjalanannya dari masa ke masa tetap menyatu beriringan  dalam satu sajian Kesenian Sandhur, bahkan seolah-olah tidak lekang karena kepanasan dan tidak lapuk karena kehujanan. Tari Topeng Getak selalu digemari oleh masyarakat di Kabupaten Pamekasan dan bahkan berkembang ke daerah Sampang, Bangkalan dan Sumenep.

Pemerintah Daerah Kabupaten Pamekasan telah menetapkan Tari Topeng Getak sebagai Tari Khas Unggulan Kabupaten Pamekasan. Upaya pelestarian melalui jalur pendidikan formal (sekolah) memang efektif dari sisi penari Topeng Getak, tapi dari sisi musik pengiring masih mengalami krisis seniman. Sekarang satu demi satu seniman musik pengiring Topeng Getak meninggal dunia. Upaya pengkaderan seniman alat musik tertentu masih bisa dijalankan, namun alat musik yang sangat dominan yaitu Sronen (terompet tradisional) sulit mengkondisikan regenerasinya, untuk itu diperlukan pencarian metoda transformasi permainan alat tiup sronen.

Wisata Religi Batu Ampar, Buju Tersohor di Pamekasan


Kondisi jalan akses menuju kompleks Batu Ampar pada sore hari
Perjalanan dari ujung Timur pulau Madura menuju kawasan Batu Ampar ini ditempuh dalam jangka waktu dua jam. Jalan akses menuju Batu Ampar tersendat karena macet. Beberapa bis besar bertuliskan Pariwisata keluar masuk parkir. Sedangkan letak geografisnya yang berada di Pegunungan membuat peziarah yang masuk harus antri dan terjadi kemacetan kecil di tengah-tengah hijaunya desa ini.
Di Batu Ampar ini sebenarnya terdapat beberapa buju, namun karena waktu yang sudah menunjukkan jam 21.00 membuat kami mempersiangkat waktu di kawasan ini. berikut satu kisah dari beberapa yang diambil dari buku silsilah Batu Ampar:
Alkisah, diantara rumah-rumah penduduk itu ada satu runah yang ditempati sepasang suami istri bersama dua orang anak putrinya. Mereka melakukan kegiatan sehari-hari sebagaimana mestinya kehidupan rumah tangga. Seperti halnya si sulung yang diberi tugas mencari kayu bakar di hutan, sedangkan memasak menjadi tugas yang lainnya, serta aktivitas lain yang memang sudah dibagi.
Suatu hari berangkatlah si sulung mencari kayu bakar di hutan yang tidak jauh dari rumahnya dengan membawa peralatan lengkap. Dia berangkat menuju hutan dengan memilih tempat yang belum pernah dicari kayu-kayunya, berhubung tempat yang biasa dia datangi sudah berkurang dan sedikit kayu bakarnya. Ditengah perjalanan di dalam hutan, langkahnya berhenti oleh sebuah pohon kesambi yang menjulang tinggi dengan banyak ranting yang kering, sehingga muncul keinginan mengambil untuk dijadikan kayu bakar.
Didekatinya pohon tersebut tanpa ragu-ragu, tapi alangkah terkejutnya dia ketika didapati seorang yang tua berbadan kurus kering duduk bersila dibawah pohon kesambi tersebut dengan tubuh hampir terlilit penuh dengan oleh akar pohon itu. Dengan perasaan takut tak karuan gadis itu akhirnya lari meninggalkan orang tak dikenal tersebut dan mengurungkan niatnya mencari kayu bakar. Sesampai dirumah dengan bermandikan keringat dan nafas yang tersengal-sengal kaget dan heran melihat anak ketakutan, selain itu dia kembali begitu cepat tanpa membawa kayu bakar.
Dengan suara terbata-bata karena masih terbayang kejadian aneh tadi, diceritakan perihal yang orang tua tak dikenal tersebut dengan singkat. Mendengar cerita putrinya, sang ayah ingin tahu dan berniat menolong orang tersebut, maka seketika itu? pula diajaklah sang anak untuk menunjukkan tempat kejadian itu dengan membawa peralatan pemotong kayu. Begitu tiba ditempat yang dimaksud, sang ayah sama-sama terkejut melihat pemandangan aneh itu. Tanpa banyak pertimbangan sang ayah langsung menghampiri orang tua tersebut dan segera memotong semua akar yang melilit tubuhnya dengan cepat agar dapat? bebas. Setelah semuanya selesai dibawalah orang tua tersebut menuju rumahnya, agar segera mendapatkan pertolongan. Sesampainya dirumah direbahkanlah tubuh orang tua tersebut di atas balai kayu sederhana, sambil lalu sang ayah mencoba untuk berdialog, namun orang tua itu diam tak mampu untuk mengeluarkan kata-kata. Maka sang putrid dipanggil untuk segera menanak nasi yang  kemudian setelah masak, uap nasi tadi digunakan untuk bantuan pernafasan.
Foto makam di sore hari
Alhamdulillah, karena Allah Swt. akhirnya orang tua tersebut dapat berbicara dan kembali pulih meski tidak seberapa kuat. Baru setelah tiga hari di rawat, keadaan orang tua tersebut berangsur-angsur sehat dan normal berbicara. Dan sang ayahpun berusaha menanyakan identitas beliau tentang siapa nama beliau, asal-usul beliau, tujuan beliau, serta berapa lama beliau tinggal di hutan ini(bertapa). Maka beliaupun menjawab, “….. saya bernama Abd. Mannan, berasal dari Bangkalan, saya tidak mempunyai tujuan apa-apa dan saya lupa sudah berapa lama ada dihutan ini (bertapa). Namun saya masih ingat ketika saya sampai disini, waktu itu saya berusia 21 tahun dan sekarang sudah tua …..”. mendengar cerita beliau sang ayah putri baru mengerti tentang identitas beliau dan dengan segala pertimbangan perhitungan tahun (yang tidak disebutkan dalam kisah ini), ayah sang putri menegaskan bahwa beliau bertapa dihutan ini tepatnya dibawah pohon kesambi selama kurang lebih 41 tahun, karena didukung fisik beliau (Syekh Abd. Mannan) yang sudah tampak tua. Mereka berdua mengadakan percakapan selama tiga hari, bercerita tentang latar belakang masing-masing serta pengalaman masing-masing. Hingga pada suatu saat ayah sang putri sepakat untuk menjadikan Syekh Abd. Mannan sebagai menantunya. Beliau diberi kebebasan memilih salah seorang diantara kedua puterinya itu, untuk dijadikan pendamping hidup beliau guna menjaga kelanjutan keturunannya. Syekh.Abd. Mannan memilih si sulung, meski dia menderita penyakit kulit, alasannya sungguh bijaksana, yakni karena puteri sulung itulah yang pertama kali menemukannya. Setelah selesai mengadakan musyawarah kecil, maka dilangsungkanlah pernikahan beliau, Syekh Abd. Mannan dan sang putri yang menemukannya dengan acara yang sangat sederhana.
Hari demi hari setelah pernikahan dilalui sepasang insane itu dengan suka cita dan suasana damai nun tentram, sampai terasa disaat usia perkawinan mereka menginjak hari ke-41 terjadilah keajaiban yang luar biasa dan diluar logika pemikiran manusia. Saat itu juga sang istri yang mula menderita penyakit kulit tiba-tiba sembuh seketika, dan bukan hanya itu, kulitnya bertambah putih bersih ditambah paras muka semakin cantik sampai-sampai kecantikannya tersiar kemana-mana. Dan konon kabarnya diceritakan pula bahwa Raja Sumenep mengagumi dan tertarik akan kecantikan istri Syekh. Abd. Mannan.
Alhamdulillah setelah beberapa tahun beliau bersama sang isteri mengarungi bahtera kehidupan, akhirnya dikaruniahinya mereka berdua seorang putra bernama?TAQIHUL MUQADDAM,?setelah itu menyusul putera yang kedua bernama?BASYANIYAH. Singkat cerita, akhirnya beliau wafat dengan meninggalkan dua orang putera. Jenazah beliau dikebumikan di?BATU AMPAR?dan terkenal dengan julukan?BUJU KOSAMBI?,?juga putera pertama beliau Taqihul Muqaddam saat wafat jenazahnya dikebumikan di dekat Pusara Ayahanda, Syekh Abd. Mannan. (Sumber : Buku Riwayat Batu Ampar)
Foto makam pada sore hari
Selain kisah di atas, masih banyak kisah-kisah tentang Buju’ di Batu Ampar ini. Seperti Buju Latthong, Buju Tompeng, Syekh Husen, dsb. Beberapa kisah sudah tertulis di blog ini. Buju Latthong, Buju Tompeng, Syekh Husen
Di beberapa bagian kawasan ini terdapat beberapa pedagang? yang menjajakan dagangannya. Beberapa ada yang khas Madura seperti petis Madura, aneka krupuk dan kripik, terasi, sampai berbagai macam clurit ada di tempat ini. dari atas tempat ini sebenarnya kita bisa menyaksikan pemandangan Pamekasan dari atas. Namun karena sudah gelap, pemandangan tersebut tidak bisa dinikmati.
Ada kepercayaan yang berkembang di masyarakat, barangsiapa yang menghatamkan Al-Quran ditempat ini niscaya akan membuatnya lancar dalam membaca Al-Quran. Wallahualam bis showaf!
Hari semakin larut, perjalanan pulang harus dilanjutkan. Menyisakan tempat terakhir yaitu Sunan Cendana di Kecamatan Kwanyar, Bangkalan.

Tempat Wisata Madura per-Kabupaten

Madura merupakan sebuah pulau yang masih berada di wilayah provinsi Jawa Timur. Pulau ini dapat dicapai dengan menggunakan transportasi darat melewati jembatan suramadu, laut maupun udara. Madura tidak cuma punya karapan sapi, tetapi di Madura ada juga tempat wisata yang menarik seperti berikut ini.

Kabupaten Bangkalan Madura


1. Pantai Siring Kemuning


Pantai Siring Kemuning lokasinya berada di Desa Mecajah, Kecamatan Tanjung Bumi, Bangkalan. Dari kota Bangkalan di Madura menuju Pantai ini dibutuhkan waktu 45 menit sampai 1 jam perjalanan dengan kendaraan bermotor. Tempat ini juga bisa menjadi alternatif warga Surabaya untuk liburan akhir pekan.

2. Pantai Rongkang


Selain Pantai Siring Kemuning, di Madura tepatnya di Bangkalan juga ada Pantai Rongkang. Lokasinya berada di Desa Kwanyar, Kecamatan Kwanyar, Kabupaten Bangkalan, Madura. Pantai ini dihiasi bebatuan dan pepohonan disekitarnya, jika melalui jembatan suramadu tidak terlalu jauh kurang lebih 10 km menuju Kwanyar.

3. Sentra Batik Madura di Tanjung Bumi


Jika anda ingin berbelanja batik Madura datanglah ke Pusat kerajinan batik Madura di Bangkalan, tepatnya berada di Tanjung Bumi Lokasinya berjarak 40 km ke arah utara kota Bangkalan atau sekitar 1 jam dengan kendaraan pribadi. Batik Bangkalan termasuk dalam batik pesisiran, oleh karena itu coraknya beragam dan berwarna cerah.

Kabupaten Sampang Madura


4. Pantai Camplong


Pantai Camplong terletak di Desa Dharma Camplong, Kecamatan Camplong, Sampang, Madura. Jaraknya kurang lebih 10 km dari pusat kota Sampang, aksesnya sangat mudah karena berada di pinggir jalan utama lintas kota pulau Madura Kabupaten Pamekasan Madura.

5. Pantai Nepa dan Hutan Kera Nepa


Pantai dan Hutan Nepa berada di Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang, Madura. Selain menikmati Pantai Nepa disini anda juga bisa menikmati kawasan hutan yang dihuni oleh sekumpulan kera-kera yang akan menyambut kedatangan anda. Ombak di Pantai Nepa ini cukup bersahabat untuk melakukan kegiatan wisata di pinggir pantai.

6. Air Terjun Toroan


Air Terjun Toroan adalah satu satunya air terjun yang ada di Madura, lokasi air terjun toroan ini berada di Desa Ketapang Daya, Kec. Ketapang, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur. Air terjun ini memiliki keunikan tersendiri yaitu airnya jatuh langsung ke laut.

Kabupaten Pamekasan Madura


7. Api Tak Kunjung Padam


Api Tak Kunjung Padam adalah salah satu wisata di Kabupaten Pamekasan Madura, lokasinya berada di Desa Larangan Tokol, Kecamatan Tlanakan berjarak 4 km dari pusat kota. Seperti namanya, daya tarik tempat wisata ini adalah adanya api abadi atau api alam yang berasal dari dalam tanah, apabila digali maka akan muncul api tersebut.

8. Pantai


Selain Api Tak Kunjung Padam, jika anda ingin berkunjung ke Pantai di pamekasan ada beberapa yang bisa anda kunjungi yaitu Pantai Talang Siring terletak di Desa Montok Kecamatan Larangan, Pantai Jumiang terletak di Desa Tanjung Kecamatan Pademawu dan Pantai Batu Kerbuy terletak di Desa Batu Kerbuy Kecamatan Pasean.

Kabupaten Sumenep Madura


9. Pantai Lombang


Pantai Lombang berada di Desa Lombang Kecamatan Batang-Batang, Kabupaten Sumenep, Madura. Pantai Lombang ini berpasir putih dan pantainya cukup luas, disekitar pantai ditumbuhi pohon cemara udang yang jarang ada di daerah lain Indonesia, hanya ada di China dan Indonesia. Letaknya yang berada di utara laut jawa memungkinkan untuk melihat matahari terbit.

10. Pantai Slopeng


Pantai Slopeng berada di Desa Sema'am, Kecamatan Dasuk, Sumenep, Madura. Pantai ini berada di bagian utara Pulau Madura dan berjarak 21 km dari kota Sumenep. Pantai ini berpasir putih dan ombaknya tidak terlalu besar sehingga tidak perlu khawatir untuk bermain di pinggir pantai.

11. Kepulauan Kangean

Pantai di Pulau Saebus

Kepulauan Kangean adalah gugusan pulau yang berada di Pulau Madura, Jawa Timur dan masih termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Sumenep. Untuk menuju Kangean anda harus menggunakan kapal dari pelabuhan Kalianget Madura ke Pelabuhan Kangean. Ada puluhan pulau yang berada di Kangean untuk dikunjungi antara lain Pulau Kangean, Pulau Sapeken, Pulau Saebus dan masih banyak lagi Pulau yang indah lainnya di Kepulauan Kangean ini.

Kasur Pasir di Madura


Di Madura ini juga terdapat kebiasaan unik masyarakat yang menggunakan pasir sebagai kasur lokasinya berada di Desa Legung Timur dan Legung Barat, Kecamatan Batang-Batang, Sumenep, Madura. Masyarakat setempat meyakini bahwa kasur pasir dapat memberikan kesejukan di musim panas, kehangatan di musim dingin serta terhindar dari ilmu hitam.