Tari pecut merupakan tarian
serupa remoh yang biasa dimainkan oleh remaja putra dan putri dengan gerakan
yang syarat dan mengandung filosofi tersendiri. Filosofi yang terkadung dalam
tarian pecut ini bahwa tarian ini menggambarkan proses perjalanan manusia yang
mana kita nantinya akan mengalami kegagalan maupun kesuksesan dalam hidup ini.
Menggambaarkan karakter pribadi seseorang dalam menentukan kebijakannya dalam
hidup ini.
Gerakan tarian ini sangatlah
padu, artinya gerakan yang satu mendukung terhadap gerakan lainnya. Gerkan
tarian ini tidak menunjukkan arti seni yang khusus, melainkan menunjukkan
pencapaian sesorang bagi kehidupannya. Berikut gerakan yang harus ada dalam
tari pecut ini :
1. Gerak Tabur
Bunga mempunyai makna menyambut tamu istimewa.
2. Gerakan saat
Doa mempunyai makna bahwa setiap sesuatu harus di awali degan doa kepada Tuhan
sebagai cerminan masyarakat yang agamis.
3. Tongghul
Pecut maknanya orang Madura yang teguh pendirian.
4. Gerak
Onclang mempunyai makna setiap manusia yang saling membutuhkan, tolong menolong
dan menghargai sesama sebagai ciri makhluk sosial.
5. Gerak
Tabangan mempunyai makna menggambarkan kesiapan manusia dalam menghadapi
tantangan hidup.
6. Gerak Mokol
Sape mempunyai makna keharmonisan atau keselarasan dalam kehidupan dengan
menjaga hubungan baik antara manusia, alam, dan Sang Pencipta.
7. Gerak
Kemenangan bermakna sebagai rasa ungkapan kebahagiaan dan rasa syukur kepada
Tuhan
Selain aturan gerakan tarian yang
harus ada, ternyata busana yang dikenakanpun ada syaratnya yang harus dilengkapi
karena setiap busana yang digunakan menampilkan karakter dari setiap tarian
yang ditampilkan. Dalam pertunjukan tari pecut penari putra tidak di make up
sedangkan penari putri menggunakan tata rias yang sudah ada seperti sekarang.
Iringan musik pada tari pecut biasanya menggunakan tabuhan thuk-thuk dan musik
saronen khas Madura.