RSS

Resensi Novel Fiksi-Sejarah “The Chronicles of Ghazi”


A.   Identitas buku
1.      Judul Buku            : The Chronicles of Ghazi
2.      Penulis                   : Sayf  Muhammad Isa & Felix Y. Siauw
3.      Penerbit                 : Mizania
4.      Tahun Terbit          : 2014
5.      Tebal Buku            : 308

B.   Sinopsis
Perseteruan Hidup-Mati Dracula & Muhammad Al-Fatih
Novel ini berkisah tentang perjalanan Sultan Muhammad al-Fatih dalam perjuangannya menaklukkan Konstantinopel dan perseteruannya dengan Vlad III Dracula. Mereka tumbuh bersama pada awalnya, tetapi kemudian mereka menjadi musuh besar yang saling memusnahkan. Muhammad Al-Fatih dan Vlad III Dracula menjadi wakil dari pertarungan haq dan kebathilan, antara Kesultanan Utsmani dan Kerajaan Eropa Timur, dan takdir mereka telah digariskan untuk berbenturan sejak awal kelahirannya.
Sultan Muhammad Al-Fatih atau yang lebih dikenal dengan Sultan Mehmed adalah putra dari Sultan Murad 1, Sultan ketiga dari Kesultanan Utsmani. Dia seorang Ghazi (Penguasa pada masa pemerintahan Utsmani) yang wafat sebagai syahid dalam pertempuran Kosovo di Kosovo Polje. Dia putra Sultan Orhan dan Nilufer Hatun.
Sejak usia 7 tahun, Sultan Mehmed telah hafal seluruh isi Al-Qur’an. Lidahnya mampu menguasai dalam tujuh bahasa, yaitu : Arab, Latin, Yunani, Serbia, Turki, Persia, dan Ibrani. Dia begitu mencintai ilmu dan terus dipersiapkan untuk meraih sebuah cita-ita besar oleh ayah dan gurunya. Sebuah cita-cita yang dijanjikan oleh Rasulullah pada 800 tahun yang lalu. Cita-cita yang selalu menjadi bunga tidur dan angan-angan para Mujahidin, dan tak terhitung lagi berapa banyak ksatria Muslim yang telah syahid untuk mewujudkannya. Menaklukan Konstantinopel. Itulah cita-cita besar yang ingin dicapai oleh Sultan Muhammad Al-Fatih atau Sultan Mehmed.
Seiring dengan pertumbuhan Sultan Mehmed, tumbuhlah seorang anak lelaki. Pertemuan mereka terjadi di istana Akademi Militer ketika Mehmed membantu temannya, Radu mencari seekor kucing kesayangannya. Usianya setahun lebih tua dari Mehmed, 14 tahun. Dia kakak lelaki Radu, teman Mehmed dari lain ibu, namanya Vlad. Mereka berdua adalah tahanan, tapi karena kemuliaan Islam, dia diperlakukan dengan baik. Garis lekuk wajahnya keras. Hidungnya mancung dan bengkok. Matanya besar. Alisnya tebal sampai tersambung di atas hidungnya. Menandakan bahwa ia kelak akan menjadi seorang yang berwajah garang.
Pertemuan kala itu, menjadi awal baginya dengan Sultan Mehmed. Di sana, Sultan Mehmed dan Radu terpaku atas apa yang telah Vlad lakukan. Vlad memperlihatkan senyumnya yang mengerikan, megelus-elus pedang yang tersemat di pinggannya sambil berkacak pinggang. Pemandangan yang mengerikan. Terdapatlah sebatang tiang kayu yang ujungnya ditancapkan ke tanah. Di ujung tiang kayu itu, kucing Radu menggeliat dan mengeong lemah berdarah-darah. Kayu itu menusuk perut kucing sampai tembus ke punggungnya. Sultan Mehmed melemparkan pertanyaan tajam atas perlakuan Vlad terhadap kucing malang itu. Di sampingnya, Radu terduduk lemas sambil menangis. Vlad hanya tersenyum memuakkan sambil mencabut pedang dan mengacungkannya kepada Sultan Mehmed. Kemarahan Sultan Mehmed memuncak, senyuman Vlad semakin melebar, tetapi senyumnya tiba-tiba menghilang. Matanya menatap tajam Sultan Mehmed. Pedangnya terus teracung. Ia berkata bahwa dirinya sekarang adalah Dracula. Dracula, berarti putra sang naga, diambil dari gelar Dracul ayahnya. Dalam bahasa Rumania, akhiran ulea artinya adalah putra. Dracul yang mendapat akhiran ulea bermakna putra sang naga. Dalam perkembangan selanjutnya, Draculea berubah penyebutannya menjadi Dracula.
Berbagai persiapan sedang terus dilakukan oleh Muhammad al-Fatih untuk menaklukkan Konstantinopel. Dia terus belajar dan berlatih berbagai kemampuan yang dibutuhkannya untuk mewujudkan cita-citanya untuk menaklukkan Konstantinopel. Dia mencari pedang terbaik dan terkuat yang dahulu pernah digunakan oleh Sultan Shalahuddin al-Ayyubi untuk menaklukan tanah suci Palestina dari tangan pasukan Salib bangsa Franks. Dia juga mendapatkan teman-teman baru yang nantinya akan menyertainya menaklukkan Konstantinopel. Sementara itu, Vlad Dracula semakin terjerumus dalam kubangan kesesatan. Dia mencari kekuatan dengan jalan yang salah, yakni dengan bersahabat dengan setan.
Langit sudah menetapkan takdir mereka jauh sebelum hari itu dankelak pada hari-hari setelahnya. Sebuah takdir yang mengerikan dan berdarah. Juga penuh keagungan, keperkasaan, dan pertentangan. Demi membela segalanya yang harus mereka pertahankan.
Dengan sangat apik, Sayf Muhammad Isa dan Felix Y. Siauw menyuguhkan perjalanan dan perjuangan Muhammad Al-Fatih bersama Khilafah Utsmaniyah untuk membela agama yang haq dan membebaskan orang-orang yang tertindas oleh kaum kafir Eropa Timur. Dengan cerita yang menarik, pembacanya menjadi semakin penasaran dengan apa yang akan terjadi di halaman-halaman selanjutnya.
Keunggulan yang terdapat dalam buku ini adalah dalam segi gaya bahasa. Dalam buku ini, Sayf Muhammad Isa dan Felix Y. Siauw menggunakan gaya bahasa yang enak dan mudah dimengerti oleh pembaca. Sehingga membuat buku ini digemari oleh para pembaca.
Kekurangan dari buku ini adalah hanya dalam segi gambar ilustrasi yang kurang bervariasi sehingga menjadikan penggambaran yang terjadi tidak terlalu jelas akan hal ini.