Cantiknya
dirimu bukan di lihat dari putihnya kulitmu, cantiknya dirimu bukan di lihat
dari pintarnya memoles wajah, cantiknya dirimu bukan di lihat dari bagusnya
pakaianmu, saudariku, cantik yang sesungguhnya ialah cantik yang berasalal dari
hati dan dari diri sendiri.
Seputih
apapun kulit wanita, kalau dia tidak memiliki hati yang putih apalah arti.
sebagus apapun pakaiannya dan secantik apapun parasnya kalau hatinya tidak
cantik apalah arti. bagi wanita kecantikan dan keanggunan memang perlu, tapi
terlebih dahulu cantikan hati agar luarnya juga ikut cantik. pintar memoles
wajah tapi tidak pintar dalam berilmu juga kurang pas. Seorang wanita di tuntut
harus berilmu karena sekolah awal yang membentuk karakter anak adalah di rumah
bukan di sekolahan.
Kutipan
mba dian sastro sangat bagus sekali, " entah akan berkarir atau menjadi
ibu rumah tangga,seorang wanita harus berpendidikan tinggi karena ia akan
menjadi ibu. ibu ibu cerdas akan menghasilkan anak2 cerdas". sungguh luar
biasa kata2 mba dian sastro, menurutku juga begitu.. watak suatu bangsa dapat
di bentuk mulai dari seorang ibu, bagaimana kita dalam mendidiknnya dan
mengarahkannya. seorang ibu 24 jam selalu mencurahkan semuanya untuk anak dan
keluarga, itu saja masih ada perlakuan2 yang kurang baik yang anak lakukan, bagaimana
kalo seorang ibu hanya beberapa jam saja dalam mencurahkan kasih sayangnya?.
Sungguh
berat dan tiada batasnya perjuangan seorang ibu, mungkin kalau seorang wanita
karir masih sedikit di ringankan oleh asistennya, tapi kalau seorang ibu rumah
tangga yang 24 jam bekerja di rumah. bisa di bayangkan bukan bagaimana
perannya? pernah aku baca tulisan di jejaring sosial. Begini kurang lebihnya..
"jam kerja seorang IRT dari bangun tidur sampe tidur lagi, tidak ada libur
dari senin sampe minggu, tidak dapat gaji, bisa jadi tukang cuci, tukang nyapu
sampai koki, guru, manajer apa aja." pokoknya seorang ibu harus serba
bisa. bisa di bayangkan bukan? makanya kenapa surga itu ada di telapak kaki
ibu. bisa di bayangkan pula kalau sosok ibu tidak ada di dalam keluarga! apa
jadinya sebuah keluarga. sesabar-sabarnya seorang bapak, pasti lebih sabar
seorang ibu.
Maka dari
itu, aku sangat benci dengan para laki2 yang masih aja nyakitin wanita, pada
gak mikir apa yah kalau dia di lahirkan juga dari wanita bukan dari laki2 juga.
masih aja nglirik2 wanita lain yang lebih bau wangi dan lebih cantik atau
apalah aku juga gak ngerti dengan perasaan laki2. padahal kalau di pikir2,
wanita gak wangi itu kalau belum mandi toh? hehehe...
Ya wajar
kalau wanita lebih sering bau asemnya ketimbang wanginya, secara gitu dia
ngurusin keluarga, apalagi kalau udah punya anak. entar ibunya lagi dandan
dikit, anaknya masuk kolong bapaknya ngomel2.. hehehehe... masih untung masuk
kolong kalau masuk got? gmn tuh? tambah di cramahin 7 hari 7 malam kali yah?
Wajar
juga kalau kelihatan tua dan tidak begitu cantik, secara udah ngelahirin gitu,
browsing aja deh kalau gak percaya, kenapa seorang ibu setelah melahirkan
badanya jadi gendut lah, kelihatan tua lah.. tapi mutlak gak boleh nyalahin gara2
udah punya anak yah. soalnya terkadang dari faktor wanita juga kadang udah
males ngerawat diri soalnya udah cape duluan. hehehehe..
Wasiat
juga untuk para lelaki:
1. Jangan
engkau palingkan hatimu dan perhatianmu dari sosok wanita yang pertama engkau
pilih. karena apa? yang kedua dan ketiga biasanya hanya sesaat. karena yang
memulai hidup denganmu adalah yang pertama, yang mencurahkan segalanya adalah
yang pertama. sejauh jauhnya engkau meninggalkan yang pertama, saat engkau
terpuruk pasti engkau akan kembali kepada yang pertama. tapi jika yang pertama
hanya membawa dampak buruk untuk keluargamu dan anak2mu mungkin bisa di
pertimbangkan.
2. Wanita
adalah tulang yang bengkok, jika di luruskan dia akan patah dan jika di diamkan
dia akan tetap saja bengkok. jadi ikutilah sesuai alur kebengkokan itu, tapi
tetap mencoba u/ melindungi dan menjaganya..
#KM